PROPOSAL BISNIS
“ RAJA JAMUR ”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr. Drs.
Sukirman, S.Pd, S.H, MM
Kelas 4 D
Disusun oleh:
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
tentang budidaya jamur.
Proposal
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki proposal ini.
Akhir
kata kami berharap semoga proposal ini tentang budidaya jamur ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kudus,
29 maret, 2017
Muhammad. Afifulloh
ABSTRAK
Dewasa
ini banyak sekali orang yang mulai menyadari akan pentingnya mengonsumsi
sayuran, dan gaya hidup vegetarian sudah menjadi salah satu gaya hidup yang
sedang tren dalam masyarakat. salah satu
dari banyak sayuran yang sedang digandrungi masyarakat adalah jamur, wajar saja
karena jamur banyak mengandung unsur-unsur yang di butuhkan oleh tubuh, antara
lain jamur tiram yang segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan
mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur tiram juga rendah kalori, 5 buah
jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori, dengan fakta tersebut peluang untuk
meraih kesuksesan dalam bidang budidaya jamur ini sangatalah terbuka lebar.
Dalam
proposal ini, penulis melakukan riset dengan cara interview kepada pengusaha
jamur tiram dan mempelajari artikel yang ada di internet didalam artikel ini akan
di jelaskan zat-zat apa saja yang terkandung dalam jamur tiram, cara
membudidayakan jamur tiram, kelebihan dan kekurangan pembudidayaan jamur tiram,
serta rincian untuk memulai usaha budi daya jamur tiram.
DAFTAR ISI
COVER
.............................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR .....................................................................................
ii
ABSTRAK ........................................................................................................
iii
DAFTAR
ISI .....................................................................................................
iv
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................
1
1.1
Latar Belakang ....................................................................................
1
1.2
Visi dan Misi ........................................................................................
1
1.3
Tujuan Usaha ......................................................................................
2
BAB
II PROFIL USAHA ................................................................................
4
2.1 Jenis Usaha ...........................................................................................
4
2.2 Produk yang Di Hasilkan .................................................................... 4
BAB
III STRUKTUR ORGANISASI ............................................................
5
3.1 Bagan Organisasi ..................................................................................
5
3.2 Deskripsi Pekerjaan ..............................................................................
6
BAB
IV PRODUK USAHA .............................................................................
7
4.1Informasi Produksi ................................................................................
7
4.2 Proses Produksi .....................................................................................
7
4.3 Rincian Peralatan ..................................................................................
9
BAB
V ASPEK PEMSARAN
.......................................................................... 11
5.1 Target Pasar
..........................................................................................
11
5.2 AnalisisLingkungan ..............................................................................
11
5.3 Analisis SWOT ......................................................................................
12
5.4 Rencana Pemasaran ..............................................................................
12
5.5 Proyeksi Pengembangan Pasar ............................................................ 13
BAB
VI RENCANA KEUANGAN .................................................................
15
6.1 Biaya Produksi ......................................................................................
15
BAB
VII PENUTUP .........................................................................................
18
7.1 Kesimplan ..............................................................................................
18
BAB
VIII LAMPIRAN .....................................................................................
19
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berangkat dari
niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk
memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap
pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis
menyusun proposal pengembangan usaha jamur tiram ini.
Sekilas Tentang Jamur
Tiram. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu
yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa
yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram
mengandung protein sebanyak 19 – 35 %
dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu
jamur tiram mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin,
biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam
komposisi yang seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan
proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka
kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan
jamur merupakan bahan pangan masa depan. Selain itu juga jamur tiram juga
bermanfaat dalam pengobatan yaitu : dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam
darah. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi
pencernaan. Antitumor, antioksidan dan lain lain. Budidaya jamur tiram memiliki
prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial
dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi
masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak
diperlukan dalam skala besar. Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya
yang memiliki serat lunak
Usaha ini dipilih atas
beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan
potensial, kebutuhan skill yang tidak
begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah
tersedianya sarana dan prasarana utama
sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha.
Pemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi oleh:
a.
Budidaya jamur tiram memiliki prospek
ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram
yang telah jelas serta permintaan pasar yang
selalu tinggimemudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi
jamurtiram.
b.
Merupakan salah satu jenis usaha yang
memiliki tingkat kerumitan sederhana dan membutuhkan modal yang terjangkau.
c.
Jamur tiram merupakan salah satu produk
komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang
dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh sepertiserbuk
gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiritidak membutuhkan
berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
d.
Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar pertanian jamurtiram.
1.2 Visi, Misi, dan Tujuan
Visi :
Menjadi industri budidaya jamur tiram yang dapat bersaing,
menghasilkan produk dengan kualitas baik
serta memenuhi kebutuhan jamur tiram dalam negeri khususnya daerah jepara dan
sekitarnya.
Misi :
1.
Meningkatkan taraf hidup petani dengan
menghasilkan jamur berkualitas baik.
2.
Memperkenalkan jamur tiram secara luas
kepada masyarakat melalui pendekatan kualitas ( cita rasa, mutu
dan kesegaran ) dan pendekatan pelayanan konsumen.
3.
Membuka pelatihan budidaya jamur tiram
kepada masyarakat secaraluas.
4.
Mensosialisasikan manfaat jamur tiram bagi
kesehatan kepada masyarakat jepara dan sekitarnya.
1.3 Tujuan Usaha
Jamur tiram adalah salah
satu jenis tanaman yang diminati oleh banyak orang untuk dikonsumsi, budidaya
jamur tiram merupakan usaha yang menjanjikan karena mempunyai konsumen yang
tergolong banyak. Sehingga peluang usaha terbuka lebar, terlepas dari itu
budidaya ini membutuhkan modal usaha, sehingga dengan pembuatan proposal ini
bermaksud untuk mengajukan pembiayaan modal sebesar Rp. 32.000.000 (tiga puluh
dua juta rupiah) untuk modal awal budidaya jamur tiram ini.
BAB III
PROFIL USAHA
2.1 Jenis Usaha
Usaha yang
akan saya kelola adalah jenis usaha yang bergerak dibidang budidaya yang
berjenis budidaya jamur tiram. Usaha ini lebih menekankan pada pangsa pasar di
daerah tempat tinggal saya yang begitu tinggi, Jamur
tiram adalah salah satu jenis tanaman yang diminati oleh banyak orang untuk
dikonsumsi, tetapi pengusaha jamur tiram di daerah saya sangatlah
sedikit.
Unit usaha
ini saya beri nama ”RAJA JAMUR”
dikarnakan sesuai dengan visi saya yaitu Menjadi
industri budidaya jamur tiram yang dapat bersaing, menghasilkan produk dengan kualitas baik serta memenuhi
kebutuhan jamur tiram dalam negeri khususnya daerah jepara dan sekitarnya. Maka
dari itu sayaharapkan usaha saya dapat merajai usaha budidaya jamur tiram di
daerah saya tinggal dan sekitarnya.
1.
Nama Usaha :
Raja Jamur
2.
Alamat :
Blingoh, Donorojo, Jepara 06/01
3.
No Hp :
085742694440
2.2 Produk yang di Hasilkan
Produk yang kami hasilkan adalah jamur tiram yang baik untuk di konsumsi,
dari serbuk gergaji yang di olah dan di beri bibit jamur, setelah di biarkan
beberapa hari muncullah jamur yang di sebut jamur tiram, lalu di kemas dan di
pasarkan kepada konsumen. Selain itu saya juga mempunyai ide untuk
mengembangkan penjualnya dalam bentuk siap saji seperti jamur krispi, pepes
jamur, oseng-oseng jamur dll.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
3.1 Bagan Organisasi
Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga selama tahap
industri rumah tangga, tiap pengurus memegang jabatan rangkap. Susunan
kepengurusannya adalah sebagai berikut :
1.
Satu orang Manajer Utama (pemilik usaha)
merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai
seorang Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi
bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen
tanpa masalah.
2.
Satu orang Manajer Operasional Harian
merangkap Manager Produksi.
Direktur Operasional dan
Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi secara
keseluruhan, melakukan pengembangan
bibit, memastikan produk berada dalam kondisi baik.
3.
Satu orang Manajer Keuangan.
Manajer Keuangan
bertugas melakukan analisis keuangan dan memiliki pertanggungjawaban penuh
pada pengaturan arus pengembalian modal
dan pembagian keuntungan pada investor. Bersama dengan manajer lainnya juga
berkordinasi dalam melakukan pengembangan dan ekspansi skala produksi secara
bertahap. Dalam target jangka panjang, setelah memasuki tahap industri
menengah, susunan kepengurusan akan disempurnakan dengan penambahan pengurus baru dan tidak ada lagi
jabatan rangkap. Divisi produksi akan
diorientasikan sebagai divisi padat karya, sehingga mampu menyerap banyak
tenaga kerja. Tenaga kerja terlatih akan direkrut dari lulusan yang cakap dan
ulet, dan tenaga pemasaran akan ditambah sesuai dengan kapasitas produksi
berjalan.
3.2 Deskripsi Pekerjaan
Yang akan berperan dalm usaha ini untuk sementara ada 3 orang. Dari
struktur organisasi di atas dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Menejer
utama merangkap menejer pemasaran :Muhammad Afifulloh (21 th)
2. Menejer
oprasional merangkap menejer produksi :
Iqbal fahmi (21 th)
3. Menejer
keungan :
Zaki fuad (25 th)
BAB IV
PRODUK USAHA
4.1 Informasi Produksi
Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik
untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur
tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram
mengandung protein sebanyak 19–35 % dari berat kering jamur, dan
karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur tiram mengandung
tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2,niasin, biotin serta
beberapa garam mineral. Bila dibandingkan dengan dagingayam yang kandungan
proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka
kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan
jamur merupakan bahan pangan masa depan.
Selain itu juga jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan yaitu: dapat
menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. Memiliki kandungan seratmulai 7,4 %
sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan. Antitumor,antioksidan dan lain
lain.
4.2 Proses Produksi
Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan,
pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, growing, dan pemanenan. Media tanam jamur tiram dapat berupa
serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu
dan lainnya.
Pada bisnis saya, bibit dan baglog didapatkan dengan cara pembelian.
Sehingga proses pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi dan inkubasi
tidak dilakukan. Jadi langsung pada proses growing (7-14 hari) dan setelah
penyobekan baglog (7-30 hari) maka tubuh buah akan semakin besar hingga
mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen.
Pada umumnya, rantai budidaya jamur dimulai dari pencampuran serbuk gergaji
dengan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan
perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan
dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas
selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °c. Setelah sterilisasi selesai, baglog
didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi
baglog.
Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi adalah proses
penularan miselium dari bibit ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan
steril dan dalam ruang inokulasi.
Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur.
Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna
putih. Suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah
cahaya 22- 28 °c dengan kelembaban 70 – 90 %.setelah baglog berwarna putih
merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan
telah mencapai 40 hari.
Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk
memberikan oksigen pada tubuh buah jamur. Biasanya 7 -14 hari kemudian, tubuh
buah akan tumbuh. Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh
buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap
dipanen.
Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik
pada kisaran suhu 20 - 22 °c dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan
kumbung. Panen pertama 30 hari sejak
penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Hasil
panen kemudian akan dikemas dengan kantong plastik dan siap untuk dijual.
4.3 Rincian Peralatan dan produksi.
Rincian peralatan yang di butuhkan adalah sebagai berikut:
Rincian modal usaha budidaya jamur tiram tahap 1 dengan pembelian baglog
Ukuran kumbung : 10m x 10m, kapasitas 15000 baglog
A.
Kebutuhan sarana
No Kebutuhan Qty Satuan
1 Bambu gombong 18 btg
2 Bambu besar 200 btg
3 Bambu sedang 250 btg
4 Bambu cadangan 20 btg
5 Bilik bambu/gedek 102 m²
6 Tali ijuk 5 rol
7 Asbes 68 lembar
No Kebutuhan Qts Satuan
8 Paku asbes 4 kg
9 Paku 10cm 8 kg
10 Paku 7cm 10 kg
11 Paku 5cm 4 kg
12 Batu belah 0.5 m³
13 Semen 25 Sak
16 Pasir 6 m³
20 Kunci gembok 1 buah
21 pemborong bangunan 1 set
Instalasi listrik
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Kabel 50 meter
2 Saklar 2 pcs
3 Mangkok lampu 5 pcs
4 Lampu 5 pcs
5 Consent 2 pcs
6 Steker 1 pcs
7 Unibel 3 pcs
Instalasi air
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Pompa air 1 unit
2 pipa 1 batang
3 Selang 25 meter
4 kran/nozle spray 1 pcs
Alat-alat panen
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Timbangan 10kg 1 unit
2 Keranjang panen 5 buah
3 Pisau cutter 2 buah
Alat-alat kebersihan
No Kebutuhan Qts Satuan
1
Sapu ijuk 1 buah
2
Sapu lidi 1 buah
3
Serokan 1 buah
B.
produksi
No Kebutuhan Qts Satuan
1 Bibit jamur 15000 baglog
2 Plastik kemas PE 30 kg
3 Pisau 2 buah
4 listrik 3 kwh
5 tenaga kerja 3 orang
BAB V
ASPEK PEMASARAN
5.1 Target Pasar
Pada tahun-tahun awal, pemasaran produk difokuskan pada pasar domestik, traditional
market dan house need
Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke atau melalui :
1.
Agen baik dalam skala besar maupun kecil,
yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai wilayah di jepara dan sekitarnya.
2.
Pasar kelet dan sekitarnya. Sebagai gambaran, permintaan di pasar-pasar lainya seperti
pasar tanggulasi, pasar mlonggo.
3.
Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran
direncanakan akandilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah
stabil sertasarana dan prasarana telah memadai
5.2 Analisis Lingkungan
Melihat
situasi kebutuhan jamur yang sangat tinggi yang belum diimbangi dengan produksi
sesuai dengan kebutuhan pasar. Sepertinya, produk jamur ini akan laku keras di
pasaran.Selain itu, pembudidaya jamur dalam skala besar masih sedikit,
kebanyakan hanya dalam skala rumah tangga, sehingga menjadikan bisnis ini
memiliki peluang yang besar di pasar.
Untuk
disekitar lokasi budidaya jamur sendiri, sedikit sekali bahkan bisa dikatakan
tidak ada pebisnis yang memproduksi atau berbudidaya jamur ini. Sehingga tidak
ada seorang atau para kompetitor dalam bisnis ini, maka prospek ke depan usaha
ini sangatlah besar. Akan tetapi,
jika merambah ketingkat provinsi atau bahkan tingkat nasional. Pebisnis
jamur bisa dikatakan banyak, sehingga bisa dikatakan memiliki kompetitor yang
cukup banyak. Tetapi, pebisnis jamur ini kebanyakan masih dalam tingkat
produksi skala rumah tangga, dan untuk pebisnis yang memproduksi jamur dalam
skala produksi besar masih sangat sedikit. Dari hal tersebut, peluang
bisnis ini memiliki peluang yang sangat
besar untuk dikembangkan.
5.3 Analisis SWOT
1.
Strengths
(kekuatan)
a. Proses
pembuatannya mudah dan sederhana
b. Harga
jual lebih murah
c. Memanfaatkan
internet sebagai media promosi
d. Kualitas
produk terjamin
2.
Weaknesses
(kelemahan)
a. Manejemen
perusahaan masih sederhana
b. Masih
banyak masyarakat yang tidak mengetahui kandungan gizi jamur
3.
Opportunities
(peluang )
a. pertumbuhan
pasar dimungkinkan meningkat
b. Peluang
pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
c. Keterbukaan
untuk menggunakan teknologi baru ke depannya untuk membuat kemajuan besar
dibidang produksi khususnya.
4.
Threats
(ancaman)
a. Munculnya
banyak pesaing baru
b. Cuaca
panas yang mengancam kualitas jamur.
5.4 Rencana Pemasaran
Tanaman jamur ini pemasarannya cukup
mudah, karena mencangkup berbagai segmentasi pasar. Pemasaran yang digunakan
adalah dengan membentuk kelompok usaha jamur, sehingga memudahkan promosi ke
berbagai penjuru. Adapun aspek marketing yang dijalankan adalah sebagai
berikut:
1. Price
Dari segi harga jamur ini tidaklah mahal
hanya berkisar Rp. 10.000,- sampai 12.000,- per kilo. sehingga semua kalangan
dapat menjangkau.
2. Place
Penempatan lokasi budidaya jamur ini
sangat strategis yaitu di perbatasan antara kabupaten Jepara dan kabupaten Pati,
dan masih jarang ditemui budidaya jamur di sekitar lokasi Sehingga menjadi peluang tersendiri untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Promotion
Unit usaha ini melakukan promosi dengan
berbagai cara yaitu:
a.
Dengan membentuk kelompok usaha budidaya jamur,
sehingga untuk promosi akan lebih mudah dan luas.
b.
Mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah atau
pihak terkait.
c.
Menggunakan media jaringan internet untuk memperluas
jaringan usaha.
4. Produk
Produk yang ditawarkan unit usaha ini ada
berbagai macam pilihan yaitu dari penjualan bibit, jamur siap olah. Selain dari
hasil panen sendiri, sisa limbah media dapat digunakaan menjadi pupuk kompos.
5.5 Proyeksi Pengembangan Pasar
Usaha
ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun
usaha tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan
ekonomi Indonesia. Untuk itu pengembangan
budidaya jamur ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap industri
kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah.
Penjelasan mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap
Industri Kecil Awal
a.
Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya
industri padat karya yang kuat dan
kokoh.
b.
Menerapkan standar produksi yang tepat untuk
mengoptimalkan hasil budidaya jamur.
c.
Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan
distribusi.
d.
Penambahan tenaga kerja.
e.
Pencarian investor (guna penambahan modal usaha yang
di orientasikan perkembangan perusahaan).
Tahap industri kecil awal ini merupakan
jembatan menuju berdirinya industri
kecil yang koko.
2.
Tahap Industri Kecil Lanjut.
Tahap
ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan
dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah
industri kecil lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan
badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai
dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran, R
& D dan administrasi. Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan
menuju berdirinya industri menengah yang mampu menghasilkan jamur tiram hingga 75 % kebutuhan pasar.
3.
Tahap Industri Menengah Nasional.
Secara
umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari
sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup
kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan dapat menyerap
menyerap tenaga kerja lebih banyak.
BAB VI
RENCANA KEUANGAN
6.1 Biaya produksi
Rincian modal usaha budidaya jamur tiram tahap 1 dengan pembelian baglog
Ukuran kumbung : 10m x 10m, kapasitas 15000 baglog
A. Kebutuhan sarana (biaya tetap)
No Kebutuhan Qty Satuan Harga Rp Total Rp
1 Bambu gombong 18
btg 15000 270000
2 Bambu besar 200 btg 8000 1600000
3 Bambu sedang 250 btg 7000 1750000
4 Bambu cadangan 20
btg 8000 160000
5 Bilik bambu/gedek 102
m² 5000 510000
6 Tali ijuk 5 rol l20000 100000
7 Asbes 68 lembar 32000 2176000
8 Paku asbes 4
kg 27000 108000
9 Paku 10cm 8 kg 20000 160000
10 Paku 7cm 10 kg 20000 200000
11 Paku 5cm 4 kg 20000 80000
12 Batu belah 0.5 m³ 180000 90000
13 Semen 25 Sak 63000 1575000
16 Pasir 6
m³ 160000 960000
20 Kunci gembok 1 buah 30000 30000
21 Biaya borong bangunan 1set 13000000 13000000
Instalasi listrik
No Kebutuhan Qts Satuan Harga
Rp Total Rp
1 Kabel 50 meter 6500 325000
2 Saklar 2 pcs 15000 30000
3 Mangkok lampu 5 pcs 15000 75000
4 Lampu 5 pcs 18000 90000
5 Consent 2 pcs 15000 30000
6 Steker 1 pcs 15000 15000
7 Unibel 3 pcs 8000 24000
Instalasi air
No Kebutuhan Qts Satuan Harga
Rp Total Rp
1 Pompa air 1 unit 400000 400000.
2 pipa 1 batang 36000 36000
3 Selang 25 meter 9000 225000
4 kran/nozle spray 1 pcs 50000 50000
Alat-alat panen
No Kebutuhan Qts Satuan Harga
Rp Total Rp
1 Timbangan 10kg 1 unit 680000 680000
2 Keranjang panen 5 buah 25000 125000
3 Pisau cutter 2 buah 12000 24000
Alat-alat kebersihan
No Kebutuhan Qts Satuan Harga
Rp Total Rp
1 Sapu ijuk 1 buah 10000 10000
2 Sapu lidi 1 buah 5000 5000
3 Serokan 1 buah 10000 100z00
TOTAL BIAYA 12.359.000
B. Biaya produksi
No Kebutuhan Qts Satuan Harga
Rp Total Rp
1 Bibit jamur 15000 baglog 1000 15000000
2 Plastik kemas PE 30 kg 17000 510000
3 Pisau 2 buah 12000 24000
4 Biaya listrik 3 kwh 50000 150000
5 Biaya tenaga kerja 3 orang 1000000 3000000
6 Lain- lain - - - 957000
TOTAL BIAYA 19,641,000
TOTAL BIAYA
KESELURUHAN 12,359,000 + 19,641,000 = 32,000,000
Waktu yang diperlukan
untuk satu musim sekitar 4 bulan. Gambaran sederhananya adalah asumsi budidaya
15000 baglog
Modal Pembuatan kumbung
+ alat-alat + bibit + gaji pegawai DLL total =
Rp. 31,43,000
persentase kegagalan
dari 15000 baglog sebanyak 10%= 1500 balog terbuang
Perbaglog bisa
menghasilkan rata rata tota= 0,4 kg
14500 baglog x 0,4kg = 5800 kg
Harga 1 kg pemasaran melalui agen rata rata Rp. 12000
total omset = 5800 kg x Rp.12000 = Rp. 69,600,000
keuntungan bersih Rp
38,557.000 dalam satu musim
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan.
Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang - orang
yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa
usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang
untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini
Demikian proposal ini kami susun, besar harapan kami usaha ini mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak khususnya dukungan permodalan, dengan harapan akan
semakin membuka lapangan kerja bagi masyarakat banyak.
BAB VIII
LAMPIRAN
Logo Usaha
Jamur siap dipasarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar